Misteri Amang Rahman
Amang Rahman, 53, pelukis surabaya mengadakan pameran tunggal di TIM. Lukisannya menyuguhkan suasana misteri yang bukan duniawi. Resensi oleh Bambang Bujono. (sr)
Sabtu, 10 November 1984
HIDUP itu berputar bak sebuah lingkaran. Tanpa ujung, tanpa pangkal. "Dan saya terasmg dan sepi terhadap diri sendiri," kata Aman Rahman, pelukis kelahiran Surabaya 53 tahun lalu. Bertentangan dengan hidup sehariharinya yang diwarnai humor, Amang menangkap bahwa "manusia dan hidup itu sebuah misteri" Misteri itulah, tampaknya, yang hendak dikomunikasikan lewat pameran tunggalnya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 1 - 11 November ini...