YANG MEMBUNUH SERAYA TERSENYUM

Kota Solo dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, yang halus dan bermartabat. Namun, secara paradoksal, dia juga menjadi ladang radikalisasi rakyat turun-temurun. Kota ini hampir senantiasa menjadi pelopor gerakan anti-etnis Cina, sejak berabad lalu. Kenapa itu semua terjadi?

Minggu, 12 Desember 1999

Sebagian Toserba Sami Luwes, Solo, dibuka kembali pekan lalu. "Untuk mengejar Natal dan Tahun Baru. Juga Lebaran," kata seorang pegawai toko itu. Toserba itu telah mengalami istirahat panjang setelah menjadi sasaran amuk massa Mei 1998, menyertai jatuhnya Soeharto. Porak-poranda dan sempat menjadi "ladang pembakaran", Solo kini pelan-pelan beringsut ke situasi normal, meski belum semegah seperti dua tahun silam. Setelah kerusuhan Mei 1998, Solo k...

Berita Lainnya