Karawang, Kota Suci Masa Silam

Titik yang riuh di pesisir utara Jawa Barat itu dikenal sebagai salah satu pusat industri di Pulau Jawa. Bernama Karawang, identitas kota ini sejatinya tak bergeser sedari dulu. Berabad-abad lampau Karawang adalah pusat lalu lintas perniagaan internasional di bagian utara Jawa. Tapi satu aspek yang membuat Karawang amat bersinar dalam catatan sejarah lama adalah perannya sebagai persemaian yang subur dan harmonis bagi sekitar lima agama sejak dulu. Dari masa Kerajaan Tarumanagara (abad ke-5-7 Masehi) hingga sekarang sikap harmoni dalam beragama itu tetap dipelihara dengan teguh oleh penduduk Karawang. Bagaimana mereka melakukan hal itu? Ikuti laporan wartawan TEMPO Ali Anwar, yang melebur bersama komunitas setempat selama empat pekan lebih.

Senin, 7 Juni 2004

Bul kukus ngalun ka manggung
Nyambuang ka awang-awang
Mugi dugi ka sanghiang
Amit ampun nya paralun

(Mengepullah asap pedupaan, naik perlahan
Menyebar ke angkasa raya
Semoga sampai ke sang dewa
Mohon ampun dan maafkanlah)

Asap setanggi masih mengepul dari pedupaan di ruang rias grup kesenian jaipongan Batujaya. Seorang sinden melantunkan Kembang Gadung—inilah tembang pembukaan sebelum keriaan itu digelar, sekaligus menjadi ritual penghormatan kep

...

Berita Lainnya