Ketika Angin Berubah Arah

Minggu, 17 Agustus 2003

BERLAYAR dengan perahu Borobudur bagaikan dilempar ke sebuah titik di samudra luas tak bertepi. Sejauh mata memandang, yang ada hanya air, air, dan air. Beratap angkasa luas dan berpagar cakrawala, selalu kesunyian yang membekap. Sekeras-kerasnya orang berteriak, cuma gelombang dan angin yang menjawab.

Di perahu sepanjang 18,29 meter dan selebar 4,25 meter itu kehidupan terasa menjadi sederhana, hanya berputar-putar di atas tumpukan kayu y

...

Berita Lainnya