Kisah Hutan yang Dikhianati
Ladia Galaska, ruas jalan sepanjang 500 kilometer yang menghubungkan Lautan Hindia, Gayo, Alas, dan Selat Malaka, terus jadi kontroversi. Kalangan pencinta lingkungan berpendapat pembangunan jalan itu akan merusak hutan Leuser—kawasan ekosistem yang terletak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara—yang dilewati ruas tersebut. Jika proyek raksasa itu diteruskan, sebagian besar dari 2,6 juta hektare rimba perawan akan hancur. Padahal di sanalah hidup 4.500 jenis tanaman tropis serta ratusan mamalia, reptil, dan serangga. Tak cuma itu, bencana banjir bandang dan tanah longsor juga siap menghadang. Pemerintah Daerah Aceh disokong Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah bersikeras meneruskan proyek itu. Kata mereka, jalan tembus itu akan membuka isolasi warga sekitar. Awal November lalu, wartawan TEMPO menapaki sebagian ruas Ladia Galaska dan menyaksikan betapa kerusakan lingkungan sesungguhnya telah terjadi di sana. Rimba yang kehilangan pohon-pohon. Pohon yang ditinggalkan daun-daun. Paru-paru bumi yang dikhianati dan tak kuasa lagi berjaga untuk melindungi anak-cucu kita.
Minggu, 4 Januari 2004
Sebuah jip Hardtop berwarna kuning kusam meraung-raung mengeluarkan suara yang memecah udara. Empat penumpang yang duduk di dalamnya terkantuk-kantuk dalam impitan karung-karung plastik yang memenuhi kabin mobil. Siang di awal November 2003 lalu. Matahari memaku sinarnya di atas permukaan tanah, aspal, dan pohon-pohon. Angin semilir pegunungan mengurangi teriakan matahari. Ketika jalan kian mendaki—pada beberapa ruas jalan, kemiringan bahkan me...