Sriwedari Meniti Sep

ANAK-ANAK wayang Sriwedari kini memeluk hari-hari nan sepi. Setiap malam cuma belasan orang yang menonton pertunjukannya. Kondisi yang memelas dialami pula oleh Ketoprak Balekambang, yang juga mangkal di Kota Solo. Buat menutupi ongkos hidup, pemainnya mesti bekerja sambilan, bahkan ada yang jadi tukang becak. Diperlukan terobosan untuk mengembalikan kejayaan kesenian tradisional. Tapi bagaimana jika kreativitas pemainnya telah terlindas oleh beban hidup sehari-hari?

Minggu, 4 Mei 2003

DI belakang kelir, para pemain wayang orang, laki-laki dan perempuan, tak berhenti memoles diri. Sambil memegang cermin kecil, mereka asyik menebarkan pupur di pipi atau mengoleskan gincu ke bibir. Karena sudah terbiasa menghias diri selama bertahun-tahun, anak-anak wayang ini tak memerlukan penata rias. Saat menatap wajah di cermin, harapan mereka seperti harapan hari-hari sebelumnya: mendapat tepukan meriah dari penonton yang berjibun.

Beg

...

Berita Lainnya