Di Larantuka, Maria Berdukacita

Selama 400 tahun lebih di Larantuka, sebuah kota pesisiran di Flores Timur, warga kota melangsungkan sebuah prosesi bernuansa Portugal setiap Pekan Paskah. Kini disebut sebagai satu-satunya di dunia, prosesi ini, yang telah berlangsung berabad-abad dan diikuti puluhan ribu manusia dari berbagai belahan Indonesia dan dunia, berintikan penyertaan dan devosi kepada Maria Dolorosa— Maria Berdukacita, yang kehilangan Yesus, putranya yang mati demi penebusan dosa. Dua pekan lalu, di tengah kota yang boyak-boyak oleh bencana longsor, prosesi Paskah tetap berjalan hikmat, khusyuk, dan menggetarkan. Wartawan TEMPO Seno Joko Suyono dan fotografer Hariyanto mengikuti dari dekat seluruh ritual Pekan Suci tersebut.

Senin, 25 April 2005

"O Vos Omnes
Qui transitis...."

Wanita berbusana dan berkerudung serba biru itu naik ke bangku kecil. Di pinggir jalan, ia melafalkan sebuah lagu berbahasa Latin. Intonasi dan cara melafalkan kalimat-kalimatnya begitu liris. Sekitar 20 ribu penziarah, pengikut prosesi yang membawa lilin-lilin, berhenti. Suasana sunyi sekali.

Larantuka seolah terseret duka, padahal bulan purnama tengah mengambang di atas kota. Tak ada suara apa p


...

Berita Lainnya