Mereka Bergegas Memulai Pagi

Pada zaman krisis seperti sekarang, nasib buruh semakin terpuruk. Ikutilah kisah para buruh dan keluarganya yang mencoba bertahan untuk hidup sehari-hari.

Minggu, 29 Juli 2001

Di sebuah pagi, Mulyati teringat sebuah cita-cita. Ketika ribuan buruh rekan-rekannya bergegas menuju ke pabrik rokok, Mulyati terpaksa menyimpan keinginan menyekolahkan putrinya ke taman kanak-kanak. Tentu saja Dita, si kecil usia empat tahun, sudah merengek minta sekolah. Namun, apa daya. Dalam sehari, sebagai buruh pelinting rokok PT Sampoerna di Surabaya, penghasilannya tak tetap. Dalam sehari, uang yang bisa dikumpulkan Mulyati tak lebih dar...

Berita Lainnya