Terusir dari Negeri Harapan

Sekitar 50 ribu pekerja memperjudikan hidupnya di kota kecil Nunukan, Kalimantan Timur. Mereka rela berjejalan di tenda-tenda yang sumpek atau tidur di kebun-kebun dan emperan warung. Kelaparan dan penyakit segera menjemput gara-gara bantuan makanan dan air yang jauh dari cukup. Dalam sebulan terakhir, 35 nyawa melayang. Kendati telah diusir dari Malaysia bersama ratusan ribu pekerja lainnya, mereka berharap bisa kembali ke sana setelah mengurus dokumen di Nunukan. Undang-undang keimigrasian baru di negeri itu mengharuskan mereka punya paspor dan kontrak kerja jika tidak mau dipenjarakan lima tahun dan dihukum cambuk enam kali. Bagi sebagian besar pekerja, cuma negara tetangga yang bisa memenuhi impiannya. Untuk itu, mereka bersedia menderita dan bahkan tidak dipedulikan.

Minggu, 15 September 2002

MENGANGKUT berjuta harapan, kapal Samudera Express terasa lamban bergerak. Ia seolah enggan meninggalkan Pelabuhan Tanon Taka di Nunukan, Kalimantan Timur. Padahal sekitar 400 orang yang dibawanya, Rabu dua pekan silam, sudah tak sabar ingin segera sampai di Pelabuhan Tawau di pantai timur Malaysia. Mereka adalah pekerja Indonesia yang sebulan sebelumnya terusir dari tempat kerjanya di Malaysia. Salah satu penumpang, Erna, tampak menggelayut ...

Berita Lainnya