Sebuah revolusi yang letih

Fidel castro terpilih kembali sebagai presiden kuba. kondisi ekonomi ambruk akibat soviet bubar. rakyat mengahadapi krisis besar. pemilu tak memunculkan demokrasi.

Sabtu, 24 April 1993

Untuk pertama kalinya, Kuba, satu dari empat negeri sosialis yang tersisa, melangsungkan pemilihan umum, Februari lalu. Negeri di Amerika Tengah itu berusaha menyesuaikan diri dengan arus baru, keruntuhan sosialisme universal, menyusul perubahan besar di Uni Soviet. Namun pemilihan umum itu tak menandakan terbitnya demokrasi di sana. Sekali lagi, untuk lima tahun mendatang, negeri berpenduduk 10,4 juta itu memilih tokoh revolusioner Fidel Castro ...

Berita Lainnya