Ketika minuman keras melekat bersama tradisi

Puluhan ribu botol minuman keras telah dimusnahkan. aparat keamanan terus melanjutkan operasi bersih, termasuk minuman keras tradisional. padahal, masyarakat desa sudah akrab dengan tuak dan anggur kolesom. bahkan kesenian daerah menyatu dengan minuman ini.

Sabtu, 11 Juni 1994

SETIAP pagi, sekitar pukul 07.30, ketika matahari masih bersinar merah di Percut, sebuah kota pantai 22 km dari Medan, Hotman Sinaga, 32 tahun, memulai pekerjaannya sebagai penyadap tuak. Ia kayuh sepedanya menuju kebun kelapa. Di sebelah kiri dan kanan boncengan sepeda tergantung dua buah jeriken ukuran 25 liter ditambah dua jeriken kecil lain yang berukuran lima liter di stang sepeda. Tiba di kebun, Hotman dengan gesit memanjat 12 po...

Berita Lainnya