Menutup pintu menjaga kelestarian
Kehidupan warga badui dalam di cikeusik,rangkasbitung. ketat dengan segala aturan dan pantangan. menjunjung tinggi agamanya.upacara pernikahan anak jaro runtah. bersama puun di rumah dan humanya.
Sabtu, 25 Agustus 1990
Suku Badui Dalam, di Cikeusik, hidup tertutup dengan sejuta pantangan. Tak boleh menanam kopi dan cengkeh. Dilarang: tidur lelap, berpoligami, mabuk, menari, menyanyi, dan sebagainya. Di alam yang bebas pencemaran, hidup mereka bagaikan ritual yang monoton. Yang jenuh lalu melakukan pelanggaran dan hidup di luar. Wartawan TEMPO Riza Sofyat sempat menyaksikan upacara perkawinan seorang warga. Riza menyimpulkan bahwa mereka memang memenc...