Potret Getir Jamal, Janda Malaysia

Sutradara muda dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, Muhammad Heri Fadli, merilis film Jamal, yang menyoal problematika keluarga buruh migran. Jamal, akronim dari janda Malaysia, adalah sebutan untuk para istri yang ditinggal mati suaminya, buruh di Negeri Jiran. Ini adalah karya kedua Heri, yang sebelumnya sudah pernah menggarap film soal tenaga kerja Indonesia (TKI). Film berdurasi 14 menit itu diputar dalam Festival Film Lleida, Spanyol, awal Desember lalu. Dalam menggarap dua proyek itu, Heri melibatkan kru dan pemain yang sehari-hari terlibat proses pemberangkatan dan pengurusan TKI serta mereka yang tinggal di Dusun Aik Paek—salah satu kantong TKI di Lombok. Lewat filmnya, Heri tak hanya berbicara soal kemelaratan, tapi juga dampak psikologis bagi mereka yang ditinggalkan. Simak laporan Tempo dari Aik Paek, Lombok Tengah.

Tempo

Sabtu, 16 Januari 2021

"Saiq... Saiq... tuaq ke Saiq....” bocah lelaki itu berteriak. Menghambur ke perempuan beranak satu (diperankan Inaq Oja alias Sauri) yang tengah hamil tua. Dalam bahasa Sasak, yang digunakan warga asli yang mendiami Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, saiq artinya bibi. Adapun tuaq adalah panggilan untuk paman. Si anak yang berlari diikuti dua kawannya itu hendak mengabarkan kepada&

...

Berita Lainnya