Suatu Masa di Toko Buku Liong

SEKITAR 70 tahun lalu, Toko Buku Liong adalah permata di kawasan Kota Lama Semarang, tepatnya di seberang Gereja Blenduk. Sejumlah komik legendaris diproduksi kios itu, di antaranya Wiro, Anak Rimba Indonesia; dan Dagelan Petruk Gareng. Toko Buku Liong dikelola Lie Djoen Liem dan Ong King Nio, pasangan keturunan Cina yang tinggal di Semarang. Namun ketidakpastian kondisi politik membuat keluarga Lie memilih hijrah ke Brasil pada 1958 dan menetap di sana, meninggalkan kios yang hingga kini mangkrak, tak jelas peruntukannya.

Baru pada 2019 cucu Lie, Daniel Lie, datang ke Indonesia. Ia menyusuri lagi sejarah keluarganya dan Toko Buku Liong bersama kurator asal Rumania, Adelina Luft. Keduanya menggarap proyek kolaboratif: pameran daring Toko Buku Liong. Pameran itu dibagi ke dalam empat babak yang dirilis saban pekan selama Agustus 2020. Dalam situs virtual pameran, bangunan yang secara fisik sudah tiada itu dihidupkan kembali. Tempo melaporkan dari Semarang dan Yogyakarta.

Tempo

Sabtu, 29 Agustus 2020

TAK ada jejak sama bahwa dulu di situ pernah terdapat sebuah toko buku yang legendaris. Toko Buku Liong laiknya anak tiri di kawasan Kota Lama Semarang. Pada saat bangunan lain di sekitarnya bersolek, eks toko komik milik keluarga Lie itu justru terbengkalai. Hampir tak terlihat sisa kejayaan toko buku yang hidup pada 1950-an itu. Hanya ada pilar besi berkelir hijau yang menyembul dari balik pagar seng yang membentuk kerangka bangunan. Tanda bahw

...

Berita Lainnya