Mengenang 100 Tahun Maestro Asal Laweyan
TAHUN ini genap seratus tahun kelahiran Dullah, maestro pelukis Indonesia. Dullah lahir di kawasan yang kondang sebagai sentra bisnis kain batik, yakni Laweyan, Solo, Jawa Tengah, pada 19 September 1919. Dia meninggal pada 1 Januari 1996 setelah bertahun-tahun didera stroke. Ia dikenal karena kemampuannya yang tinggi dalam menggambar realis. Berikut ini catatan tentang proses melukis Dullah sehari-hari, dari merenung sampai eksekusi lukisannya.
Tempo
Sabtu, 28 September 2019
SUATU senja. Di rumah pelukis Dullah. Sepi. Beberapa tahun menjelang kematiannya, sekitar 1993-an. Tatapan mata Dullah berfokus ke depan. Merenung. Khusyuk. Sesekali ia menggaruk ubun-ubunnya. Rambutnya saat itu menipis. Juga memutih. Empat kanvas bertengger di hadapannya.
Satu yang paling luas menampakkan sapuan paling lengkap. Ada sosok perempuan dengan rambut tergerai. Bermahkota. Anggun. Agung. Lumrahnya seorang ratu. Ia seakan-akan melayang
...