Bahasa Jurnalistik yang Asyik
Amarzan Loebis mengajarkan bagaimana memakai bahasa untuk membuat tulisan jurnalistik yang enak dibaca. Wartawan harus tahu segala sesuatu dan segala tahu tentang sesuatu.
Bagja Hidayat
Sabtu, 14 September 2019
SEKALI waktu, pada 9 Januari 2007, Amarzan Loebis membuka percakapan “Kelas Selasa” dengan prolog yang tak terduga, setelah para peserta berkumpul, sementara ia selalu yang pertama tiba. “Aku akan menuliskan perjalanan ke Singapura,” katanya. “Judulnya ‘Mengunjungi Kemaluan Singapura’.”
Para peserta Kelas Selasa di lantai tiga kantor Tempo di Jalan Proklamasi 72, Jakarta, pun tertawa mendengarnya.
...