Mereka Melupakan Tanah Kelahiran
Tak semua kaum peranakan ingin kembali ke negeri kelahiran. Khing, ilustrator 400 buku, mencoba melupakan Indonesia. Patricia, pendiri CIHC, merasa Belanda sudah menjadi rumahnya.
Senin, 30 November 2015
YANG membuat Thé Tjong-Khing terkesan muda bukan hanya keriputnya yang jarang atau rambut ikalnya yang masih lebat, melainkan terutama gerak langkahnya yang ringan dan pasti. Ketika ditanya tentang jadwal kerjanya, dia menghela napas. "Saya tidak bisa lagi menggambar pada malam hari. Mata saya sudah kurang awas dengan warna tanpa sinar alami," kata Khing, 82 tahun, ketika ditemui di rumahnya di Haarlem, Belanda, awal bulan lalu.
Khing lahir di Pu
...