Putin: Harga Diri Bangsa Rusia

Dia Vladimir Putin, Presiden Rusia yang mengunjungi Indonesia. Kita mungkin mengenal dia sebagai orang yang mula-mula percaya tapi kemudian kecewa pada Barat dan Amerika Serikat. Kritikus mengeluhkan gaya kepemimpinannya yang otoriter, persis ketika Rusia jadi bagian dari Uni Soviet dulu. Satu demi satu lawan politiknya dilumpuhkan, bahkan lenyap. Tapi mayoritas masyarakat Rusia tak ambil pusing. Di bawah kepemimpinannya, ekonomi Rusia membaik, harga diri bangsa Rusia melonjak.

Tempo mencoba membahas sosok yang satu ini—dengan kelemahan dan kekuatannya, keburukan dan kebaikannya. Ada reportase tentang penayangan sebuah film yang menyudutkannya di Cannes. Ada gambaran hubungan Indonesia-Rusia dulu dan kini.

Senin, 3 September 2007

Sabtu, 23 Februari 1890, seluruh penduduk Batavia berkumpul di jalan-jalan sekitar Stasiun Weltevreden—kini stasiun Gambir.

Pukul satu siang, tamu yang dinanti-nantikan muncul, dan salah seorang anggota rombongan Putra Mahkota Nikolas II dari kekaisaran Rusia menuliskan kejadian itu dalam buku hariannya. Ia menyaksikan pasukan kehormatan, orang-orang dengan pantalon putih, dan barisan musik menyambut. Weltevreden, tanah lapang yang luas itu b

...

Berita Lainnya