’Kampung Besar’ Beratap cendawan

Masa depan Pasar Johar, Semarang, yang dirancang arsitek Belanda Herman Thomas Karsten kian tak pasti. Pasar dengan keunikan arsitektur atap cendawan itu beberapa kali hendak dibongkar Pemerintah Kota Semarang dengan alasan revitalisasi. Ada investor yang hendak menggantinya dengan bangunan enam tingkat. Terakhir, ada usul untuk meninggikan pasar yang selesai dibangun pada 1939 itu untuk menghindari rob (air pasang). Tidak hanya mengancam cagar budaya, rencana itu juga akan menghapus jejak kehidupan puluhan tahun ”kampung besar” bernama Pasar Johar.

Senin, 18 Juni 2007

Dua lembar amplop kucel itu dikeluarkan dari saku baju Sonny Rohani. Pria 70 tahun itu menaruh isi kantongnya dengan hati-hati di atas lapak. Ada selembar kartu pos bergambar Pasar Johar era 1950-an, potongan denah pasar, peta aloon-aloon kota Semarang, dan—ini yang penting—potongan kertas yang sudah menguning dan berlubang karena rayap. Itu adalah retribusi pasar senilai 7 gulden yang dikeluarkan Dinas Pasar Pemerintah Kolonial Belanda pada

...

Berita Lainnya