Rekonsiliasi di Tanah Matahari

TIGA abad sudah Lamalera dicekam tragedi Somi-Ruma. Kedua warga suku Batafor ini dituduh menjadi penyebab kematian seorang anggota suku Bataona, satu di antara tiga suku induk di Lamalera di ujung selatan Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur. Peradilan adat pun dilangsungkan. Keduanya lalu dihukum mati dengan cara ditenggelamkan ke laut.

Meskipun sudah lama berlalu, peristiwa memilukan itu seperti tetap terpendam dalam dada masyarakat Lamalera turun-temurun. Ia menjelma menjadi perang batin tiada berujung seolah mereka mendapat warisan kutukan darah. Hingga suatu hari pada awal Juli lalu, sebuah proses rekonsiliasi digelar: menautkan yang tercerai-berai, mendamaikan yang berselisih.

Tempo melaporkan proses rekonsiliasi tersebut dan memotret pergeseran yang berdenyut di kampung berjuluk Tanah Matahari ini.

Senin, 21 Agustus 2006

Lamalera, 2 Juli 2006. Di depan altar gereja St. Petrus-Paulus, lima perwakilan suku di Lamalera berdiri takzim menghadap Uskup Kherubim Pareira. Tiap-tiap mereka memegang dokumen penting perjalanan sejarah suku di kampung nelayan di ujung selatan Pulau Lembata, Nusa Teng-gara Timur itu. Isinya pengakuan dari semua suku di Lamalera tentang keterlibatan dan kesalahan me-reka dalam proses eksekusi Somi dan Ruma.

Dokumen itu merupakan hasil dari pr

...

Berita Lainnya