Sebuah Harapan dari Reruntuhan

Dicabik perang selama 23 tahun, Afganistan bagaikan museum perang terbesar di dunia. Bangkai tank, ranjau darat, dan reruntuhan rumah berserakan di sepanjang jalur Kabul dan Salang Pass. Sebagian besar dari 26,8 juta penduduknya hanya hidup dengan dua-tiga potong roti sehari.

Minggu, 7 Juli 2002

Hanya satu harapan yang dibebankan ke pemerintahan Hamid Karzai sekarang: adanya rasa aman. Dengan bekal ini, rakyat di negeri tanpa pantai itu mulai berbenah diri. Walau pelan, roda perekonomian mulai bergerak. Para gadis pun mulai berani pergi ke sekolah.

Inilah laporan wartawan TEMPO Bina Bektiati, yang melawat ke Afganistan beberapa pekan silam.


ANTREAN truk dan bus dengan ornamen ala kendaraan gipsi memenuhi jalan di sekitar gerb

...

Berita Lainnya