Terbelenggu Mitos Sifon

Nun di timur Nusa Tenggara, di antara masyarakat bernama Atoni Meto, khitan adalah ritual yang sesak persyaratan. Salah satu syarat, sebelum dikhitan, sang lelaki sudah harus pernah berhubungan seksual. Sesudah disunat pun, dalam keadaan lukanya belum kering, mereka wajib menjalani hubungan seksual. Inilah tradisi yang mereka namakan "sifon", yang berarti membuang panas.

Dibalut segepok mitos, kebiasaan ini tampaknya tak gampang dikikis. Kalau tidak melakukannya, menurut anggapan mereka, malapetaka akan datang. Pemuda yang tidak bersifon akan impoten. Tapi, jika tradisi ini terus-menerus diselenggarakan, selain martabat kaum perempuan terlindas, penyakit mudah menyebar.

Inilah laporan wartawan TEMPO Rian Suryalibrata, yang berkunjung ke belahan barat Pulau Timor itu beberapa waktu silam.

Minggu, 23 Juni 2002

BAGI pemuda suku Atoni Meto, panen jagung merupakan saat-saat yang indah sekaligus mendebarkan. Bukan cuma saat untuk memetik hasil jerih payah mereka di ladang, bulan Februari sampai Mei itu merupakan saat yang tepat untuk bersunat. Jangan heran jika anak-anak muda suku ini menjadi amat sibuk. Mereka mulai memanggil tukang sunat dan mencari sebuah gubuk di ladang yang sepi buat bersembunyi.

Mengapa? Soalnya, tradisi sunat buat suku yang hi

...

Berita Lainnya