Menjaga Kesakralan Padi
Kearifan bisa datang dari segala penjuru, termasuk dari suku-suku terpencil yang tak tertangkap mata kita. Di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, suku Wehea memelihara alam dengan satu semangat: bahwa padi dan tetumbuhan lain sama berharganya dengan anak sendiri.
April lalu, wartawan Tempo Adek Media Roza mengikuti ritual adat yang gegap-gempita dari suku itu. Cahyo Junaedy melengkapinya dengan sejumlah riset pustaka.
Senin, 1 Mei 2006
DARI jendela lantai dua sebuah bangunan a-dat, suara tabuhan gendang dan pukulan gong mengalir ke sepanjang tepian Sungai Wa-ha-u. Nun jauh di hulu Mahakam, Kalimantan- Ti-mur, pertengahan April lalu, matahari me-ning-gi menguapkan embun di atap rumah warga- De-sa Nehas Liah Bing. Rumah-rumah sederhana berje-jer sepanjang hampir satu kilometer di tepi bengawan itu. Lalu, satu demi satu warga turun ke jalan, menja-wab- irama, pertanda dimulainya r
...