Setelah Kesaksian untuk Sri Bintang

Senin, 16 Januari 2006

DI depan loket imigrasi Bandar Udara Soekarno-Hatta, jantung Soenarto berdegup dua kali lebih kencang. Hendardi, aktivis hak asasi manusia yang menjemputnya di Singapura, tak mampu berbuat banyak. Ia berada pada barisan warga Indonesia, sedangkan Soenarto di barisan orang asing.

Persis di depan petugas, napasnya seperti tercekat. ”Ini orangnya,” kata petugas itu dalam bahasa Jawa. Soenarto diam. Ia dibawa ke kamar khusus. Di sana ia diintero

...

Berita Lainnya