Putu Wijaya
Senin, 13 Agustus 2007
DUA pekan di Roma, Italia, pada pertengahan sampai akhir Juli lalu, hari-hari dramawan-sastrawan Putu Wijaya dipenuhi berbagai agenda teater. Pikirannya pun tak disesaki tetek-bengek persoalan dalam negeri. Eh, begitu pulang ke Tanah Air, gelombang pesan pendek berdatangan ke telepon selulernya. Isinya nyaris sama: menanyakan sikapnya terhadap rencana Freedom Institute yang memberikan Bakrie Award untuk Kesusastraan pada Selasa pekan ini. Sejumla
...