Sang Pertapa Revolusioner

Seperti "Sphinx" yang dingin, dia seorang asketis. Warisan terhebatnya-tentang konsep demokrasi dan sosialisme yang utuh-ada dalam ratusan buku dan artikel.

Minggu, 9 Januari 2000

Tak ada yang mungkin membuat Hatta demikian masygul sepanjang hidupnya kecuali ketika rencananya mendirikan sebuah partai politik pada 1970-an ditolak rezim Orde Baru. Upaya untuk memperoleh kembali posisi kepemimpinannya, yang luruh sejak dia meninggalkan Dwitunggal pada 1950-an, terhalang oleh keputusan yang melarang berdirinya Partai Demokrasi Islam Indonesia, sebuah paduan antara Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang diberangus pad...

Berita Lainnya