Kepala Batu Sang Advokat

Ketika tikus-tikus peradilan makin berkeliaran di labirin korupsi, seorang Cina peranakan seperti dia mestinya masih hidup.

Minggu, 9 Januari 2000

KALAU mau kalah beperkara, pilihlah Yap Thiam Hien. Kalimat yang menyimpan kebenaran pahit itu kerap dilontarkan para advokat sezamannya. Bukan karena Yap pengacara dungu. Kalimat itu jugalah yang selalu diucapkan sang mesteer van de rechten tamatan Universitas Leiden, Belanda (1947), kepada setiap calon kliennya:

“Jika Saudara hendak menang perkara, janganlah pilih saya sebagai pengacara Anda karena pasti kita akan kalah. Tetapi, jika Sau

...

Berita Lainnya