Geylang Si Kampung Gelam

Singapura tetap mempertahankan bagian-bagian masa lalu dan keberagaman. Wartawan Tempo Amarzan Loebis menelusuri ”oasis” di tengah kota yang berkembang supermodern itu.

Senin, 29 Januari 2007

DI Lorong 12 Geylang Road, pada 09.30 waktu Singapura, saya menemukan seorang anak muda dalam pakaian rapi terhampar di rumput tepi jalan, lelap selelap-lelapnya. ”Tampaknya habis mabuk,” kata Hasif Amini, teman sepengembaraan. Tepat di seberang jalan berdiri megah Masjid Jami’ah Moslem Mission, dengan pintu-pintunya yang tertutup rapat.

Geylang adalah sisi lain Singapura, negara-kota yang senantiasa tercitra rapi jali tertib seronok. Hamp

...

Berita Lainnya