Jejak Bosscha di Papandayan
Mendaki Papandayan dengan sepeda amat mengasyikkan. Sepanjang jalan, terhampar perkebunan teh warisan Albert Bosscha.
Senin, 21 Februari 2005
HARI masih pagi. Meski kabut masih menyelimuti puncak-puncak gunung dan lembah-lembah di kawasan Pangalengan, Jawa Barat, kami sudah bersimbah keringat. Otot kaki mulai pegal karena harus mengayuh sepeda di atas jalan berbatu dan menanjak. Tak sampai lima belas menit, tarikan napas saya mulai terputus-putus, paru-paru terasa seperti terbakar.
Pagi itu kami berenamsaya bersama empat rekan sekantor dan satu teman dari Bandungmemu
...