Batak Anti-Sadap
Minggu, 15 Februari 2004
MENJADI diplomat di luar negeri tak mesti cas-cis-cus terus. Duta Besar RI di Australia, Imron Cotan, misalnya, justru lebih sering menggunakan bahasa Batak—di rumah ataupun di kantor. Tapi, menurut anggota Komisi I DPR Chatibul Umam Wiranu, tujuan Imron jelas: agar bebas dari alat penyadap. ”Waktu kami rapat di KBRI, Pak Imron juga meminta kami menggunakan bahasa yang tak bisa dimengerti pihak Australia,” tuturnya.
Kabar kedutaan dan ruma
...