Mengarang Itu Mahal

Lomba mengarang untuk guru yang dibuka pusat pembinaan dan pengembangan bahasa kurang diminati. Ada pemenang yang itu-itu juga. Para siswa & guru masih banyak yang meremehkan pelajaran mengarang. (pdk)

Sabtu, 8 Juni 1985

RUMAH tembok semi permanen itu berukuran 5 x 10 meter, terletak di Kampung Procot, Slawi, Kabupaten Tegal. Di situlah Susanto, pemenang tiga kali sayembara mengarang bahasa Indonesia tinggal. Terakhir, bulan lalu ia dinyatakan sebagai pemenang ketiga sayembara mengarang yang di selenggarakan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, dengan hadiah Rp 330.000. "Rumah ini sebagian kami bangun dari uang lomba," kata guru bahasa ...

Berita Lainnya