Penumpang-penumpang tak berbintang

Pelayaran perdana KM. Kerinci, Jakarta-Padang dan Jakarta-Ujungpandang. jadi sasaran tukang catut. para penumpang masih semrawut. belum bisa menyesuaikan dengan lingkungan kapal yang serba mewah. (pws)

Sabtu, 3 September 1983

EMBER plastik, rantang, berbagai pecah belah, bahkan ayam dan sangkar burung turut berjejal. Sehingga temperatur 26 derajat Celsius yang disetel persis seperti kesejukan udara di kawasan Gunung Kerinci, Sum-Bar, nama yang dikenakan untuk kapal mewah itu -- tetap saja memancing keringat para penumpang. Antre dan saling sikut, dengan bawaan masing-masing yang hampir tak terpegang oleh kedua tangan pemiliknya. Dan ...

Berita Lainnya