Senayan, Sayup-Sayup Sampai

Di Senayan sebuah proses tampak jauh dari keresahan rakyat. Jika Mega, Amien, dan Gus Dur bisa menyisihkan ketidakakuran mereka, Indonesia boleh berharap.

Senin, 9 November 1998

Sejumlah pria berjas dan berdasi. Sejumlah perempuan bersanggul dan berkebaya. Berderet-deret kursi dan seseorang lagi berpidato di sebuah mimbar. Ada yang mendengarkan. Ada yang pura-pura mendengarkan. Yang pasti, di setiap akhir pidato, mereka bertepuk tangan panjang. Atau terdengar paduan suara "setujuuu…" bahkan sebelum seseorang di depan mengetukkan palu. Tak ada perdebatan, tak ada argumentasi. Bukan saja karena tak ada bahan yang perlu dip...

Berita Lainnya