Pers sebagai Tersangka

Aparat penegak hukum selalu tertinggal dalam menghayati makna kebebasan pers. Hal ini bisa ditafsirkan sebagai setback, tapi juga bisa berarti ketidakmampuan untuk tidak berpihak pada kekuasaan.

Minggu, 12 September 1999

SEMENJAK reformasi bergulir dan kran informasi dibuka habis, dunia pers di Indonesia pun leluasa menghirup apa yang dengan mentereng disebut sebagai kebebasan pers. Budaya telepon—sejenis sensor yang dilakukan institusi militer sepanjang era Orde Baru—praktis terhenti. Ruang gerak pers semakin luas dan wartawan semakin percaya diri. Namun, praktek pemeriksaan wartawan oleh polisi—bukan sensor—kini mulai diterapkan. Per...

Berita Lainnya