Siapa Memperdaya Siapa

Pemerintah tidak mengetahui bahwa saham BCA miliknya dihargai lebih murah dari harga pasar. Rekayasa atau bukan, perbuatan itu harus dilihat sebagai kejahatan serius terhadap negara.

Minggu, 22 Juli 2001

SEANTERO masyarakat pasar modal gempar karena saham Bank Central Asia (BCA) ditawar murah. Harga murah itu tidak hanya untuk divestasi kepada investor strategis (30 persen), tapi juga ketika dilepas di lantai bursa (10 persen), 4-6 Juli silam. Padahal, pemerintah sangat berkepentingan agar 40 persen dari 51 persen saham BCA yang dimilikinya dapat dijual dengan harga tinggi, sehingga dana yang diperoleh bisa dipakai untuk mengganjal defisit APBN t...

Berita Lainnya