Sinyal Bahaya dari Sri Lanka

Konflik politik dan ketegangan sektarian membuat peringatan intelijen soal terorisme terabaikan. Pelindungan untuk warga muslim harus menjadi prioritas.

Tempo

Sabtu, 27 April 2019

Pengeboman di tiga gereja, empat hotel, dan sebuah rumah di Kolombo, Sri Lanka, pada 21 April lalu adalah kekejian terhadap kemanusiaan. Lebih dari 250 orang—termasuk 55 anak—tewas pada Minggu Paskah itu, sementara 500 lainnya terluka. Tak ada agama apa pun yang bisa membenarkan kekerasan berdarah semacam ini.

Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memang telah menyatakan bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri itu.

...

Berita Lainnya