Harapan Tinggi, Siapa Kecewa
Harap diingat bahwa pasar selalu bergerak bagai belut, licin dan sulit dipegang ekornya. Itu sebabnya harapan dan perkiraan sebaiknya lebih disandarkan pada pertanda yang lebih mudah dipertanggungjawabkan.
Senin, 12 Desember 2005
Harapan yang berlebihan acap kali berbuntut kekecewaan. Adagium ini agaknya layak dilontarkan setelah pelantikan tim ekonomi baru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkesan memicu euforia. Sentimen pasar yang positif—dengan menguatnya rupiah dan indeks saham Jakarta—memang cerminan dari harapan yang tinggi pada tim Boediono dan kawan-kawan. Tapi harap diingat bahwa pasar selalu bergerak bagai belut, licin dan sulit dipegang ekornya. Itu sebab
...