Syukur-Syukur Ada Juru Bicara
Presiden Abdurrahman Wahid tetap ceplas-ceplos. Kalau begitu, sebaiknya ada juru bicara kenegaraan.
Minggu, 27 Februari 2000
KALAU Presiden Abdurrahman Wahid tetap saja ceplas-ceplos dan mengumbar kata-kata yang membuat masyarakat panik, sebaiknya ada yang mengalah, yaitu masyarakat itu sendiri. Artinya, marilah kita membiasakan diri dengan ucapan yang kadang menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat itu. Marilah kita membiasakan diri mendengar guyonan Presiden. Atau, membiasakan diri untuk tidak bereaksi terhadap ucapan itu. Kok, repot-repot. Kan, itu hanya canda. ...