Sayang Anak, Wasit Dan Suap Dicerca

Klub sepak bola pardedetex dibubarkan. ketua klub, t.d pardede, mengecam mutu wasit, dan suap dalam pertandingan.(or)

Sabtu, 18 Februari 1984

"Ianakhonhi do hamoraon di au," kata T.D. Pardede. Dengan syair lagu Batak yang berarti "Anakku kekayaan tertinggi buatku" milyuner dari Medan itu membubarkan klub miliknya sendiri, Pardedetex, 10 Februari lalu. Keputusan itu mengejutkan. Sebab, publik Medan sedang menunggu pertarungan Pardedeeex melawan musuh bebuyutannya, Mercu Buana, 12 Februari, dalam rangka putaran kompetisi Liga Utama di Stadion Teladan. Banyak orang yang tak...

Berita Lainnya