Dari Ultras Mesir untuk Revolusi

Tragedi berdarah di Port Said, Mesir, menyatukan suporter sepak bola garis keras. Mereka menghadapi junta militer dengan taktik melawan pasukan keamanan di stadion.

Senin, 13 Februari 2012

Pergi… pergi... pergi...!" Ribuan orang berteriak serempak dengan nada marah di Alun-alun Tahrir, Kairo, Mesir, hari itu, Kamis dua pekan lalu. Seseorang dengan ikat kepala putih bertulisan "Zamalek" turut mengumandangkan yel-yel kebencian kepada junta militer penguasa Mesir. Tak jauh darinya, sebuah spanduk merah terbentang: "Al-Ahly, 1907, Klub Abad Ini".

Dalam kondisi normal, atribut klub sepak bola Zamalek dan Al-Ahly tak mungkin berdekatan. Pe

...

Berita Lainnya