Salam dari Derrida, Jacques
Filsuf kontemporer itu telah pergi. Lewat mazhab Dekonstruksionisme yang dibidaninya, semua peralatan budaya ditafsir kembali.
Senin, 18 Oktober 2004
LELAKI tua berambut perak itu menunduk dan mengatupkan bibirnya. Dan ruang dua kali tiga meter dengan terang sekadarnya itu pun senyap, seolah mencoba mengakrabi suasana hati penghuninya. Aku duduk di hadapan, terpaku memandangnya. Begitu segera sepi menyergap lelaki itu. Mata-nya yang keras namun damai mengabarkan satu keteguhan, juga kesendirian. Ingatanku memanggil Hemingway, The Old Man and the Sea. "Monsieur Jacques, Je dois parti," kat
...