Perginya pelawak yang halus dan serius

Sejak awal, s. bagyo bercita-cita menjadi pelawak. setelah sukses, ia bersiap menjadi petani, khawatir lawakannya tidak laku. ''lawakan itu butuh teori,'' katanya.

Sabtu, 7 Agustus 1993

DUA tahun lalu, Pelawak S. Bagyo berkata, ''Saya akan bertani kalau nanti lawakan saya sudah tidak laku lagi.'' Ia serius. Ia sudah menyiapkan tanah seluas lima hektare di daerah kelahirannya, Purwokerto. Namun, takdir menghendaki lain. Bagyo tak sempat hidup sebagai petani. Ia tetap pelawak sampai hidupnya berakhir. Kamis pekan lalu, ketika lawakannya masih laku dan ditonton jutaan pemirsa TPI, Bagyo meninggal dunia akibat serangan kanker darah yang...

Berita Lainnya