Kang Jalal Tak Kesepian Lagi
Menulis obituari tak jarang menjadi ziarah yang membuat kita lebih paham akan sosok yang kita ziarahi. Inilah yang saya rasakan ketika mengetik baris-baris di bawah ini.
Tempo
Sabtu, 20 Februari 2021
SAYA mengenal Kang Jalal—sapaan akrab Jalaluddin Rakhmat—saat belum benar-benar lulus sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Mungkin saat itu tahun 1980 atau 1981, di Masjid Salman. Saya masih seorang anak muda culun, sementara Kang Jalal baru pulang dari studi masternya di Iowa State University, Amerika Serikat. Tak perlu waktu lama bagi saya untuk segera melihat keistimewaan-keistimewaan beliau. Wawasannya tentang politik ama
...