KETIKA rutin terbit pada awal 1990-an, Ulumul Qur'an selalu memuat artikel panjang dalam rubrik "Ensiklopedi Al-Qur'an". Penulisnya bukan lulusan Al-Azhar di Mesir atau Qum di Iran, melainkan ekonom lulusan Universitas Gadjah Mada. Dia adalah M. Dawam Rahardjo.

Hanya orang dengan kecintaan tinggi pada Kitab Suci yang bisa seintens itu bergumul dengan tafsir. Dan, seperti semua mufasir, Dawam membawa ke dalam tafsirnya semua yang dia punya. Saya kira