Perginya Pelopor Perempuan Wartawan

Senin, 10 Oktober 2016

KABAR duka itu datang begitu mendadak pada Jumat dua pekan lalu. Melalui sambungan telepon, seorang kawan, Muktiah Mashud, mengabarkan bahwa Herawati Diah meninggal. Saya langsung menangis. Di benak saya terlintas kembali kenangan pertemuan dengan Bu Diahdemikian saya selalu memanggilnyaketika saya diterima bekerja di harian Indonesian Observer pada 1967.

"Mengapa Anda ingin jadi wartawan?" tanya seorang wanita yang kelihatan sangat tenang kala it

...

Berita Lainnya