Jazakumullah, Abang!
Imaduddin Abdurrahim menjadi roh aktivitas Masjid Salman. Ia menanamkan keimanan yang puritan tapi saintifik.
Senin, 11 Agustus 2008
SAYA datang ke Bandung, masuk Institut Teknologi Bandung, 32 tahun lalu, sebagai seorang lulusan sekolah menengah atas ”kuper” dari Solo. Mungkin secara akademis saya tidak terbelakang amat, tapi wawasan saya hampir hanya secupet batas-batas geografis Kota Solo. Meski institut itu memiliki segudang unit aktivitas yang dahsyat, adalah Masjid Salman yang lebih banyak membentuk kepribadian dan menjembarkan wawasan saya sebagai seorang mahasiswa
...