Pulangnya Sang Penyair Senja
Toto Sudarto Bachtiar dikenal dengan sajak-sajaknya yang teduh. Belakangan produktif menterjemahkan karya sastrawan dunia.
Senin, 22 Oktober 2007
Wajah sunyi setengah tengadah Menangkap sepi padang senja Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
SENJA, tampaknya, punya kesan khusus bagi Toto Sudarto Bachtiar. Seperti ketika ia, dengan sangat lembut, menulis larik-larik Ibukota Senja, yang sangat terkenal pada 1957-1958, bahkan jauh setelah 1960-an—dan sempat dianggap sebagai ”ikon” Jakarta.
Tetapi, Selasa dua pekan lalu, ketika ia harus pergi untuk selama-lamanya, penyair
...