Menantang Cambuk di Tanah Harapan
Malaysia kembali berkeras mengusir para pekerja asing ilegal dari wilayahnya. Masih kalah keras dengan tekanan ekonomi di daerah asal.
Minggu, 8 Agustus 2004
Subuh baru saja berlalu di Entikong, Kalimantan Barat. Baru sejam lagi langit akan terang. Sunyi, kecuali suara dua minibus yang merangkak mendekati pintu perbatasan Malaysia-Indonesia. Berangkat dari Pontianak—sekitar 300 kilometer dari perbatasan, tujuh jam sebelumnya—tiap bus mengangkut 40-an penumpang: laki-laki dan perempuan berusia 20-30 tahun. Rambut mereka kusut dan wajah mereka lesu ditelan kantuk. Ketika bus itu berhenti...