Sebuah Siang di Jalur Khusus
Terminal III Bandar Udara Soekarno-Hatta adalah neraka bagi para buruh migran. Pemerasan berlapis yang tak berujung.
Senin, 8 November 2004
Nama saya Abdullah. Usia 29 tahun. Dua tahun terakhir saya bekerja di Jeddah sebagai sopir untuk sebuah keluarga Arab di distrik Al-Naim. Ini pertama kali saya pulang kampung ke Lumajang, Jawa Timur, untuk siap-siap menyambut Lebaran.
Kepada kawan-kawan pekerja migran lain saya juga mengaku bernama Su-prapto, Jusuf, atau Paiman. Jangan tanya mengapa saya punya banyak nama. Saya hanyalah seorang buruh yang sendirian di belantara manusia di b
...