Malam Terakhir di Bukit Peudawa

Juru kamera RCTI Ferry Santoro dibebaskan GAM melalui negosiasi yang mencekam: perundingan di perbatasan hidup dan mati. Inilah kisah wartawan TEMPO Nezar Patria yang terlibat dalam negosiasi itu.

Senin, 24 Mei 2004

Tiba-tiba saja saya berada dalam gelap. Malam hanya bintang. Rembulan tak ada. Di depan saya berjalan Marzuki, 24 tahun, dengan senapan mesin di pundak. Sepuluh serdadu Gerakan Aceh Merdeka (GAM) lainnya?umumnya menyandang senapan Kalashnikov?berderet mengekor di belakang saya. Tersaruk-saruk saya mengikuti gerak kaki gerilyawan itu. Lampu senter hanya boleh menyala sekilas. Menengok ke belakang, saya melihat bayang-bayang moncong senapan mer

...

Berita Lainnya